Perubahan Tata Cara Pelaksanaan Samaturu Mesumba: Dari Barang ke Uang

Generasi Sosiolog Universitas Halu Oleo
 

Samaturu Mesumba adalah salah satu kegiatan tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Tolaki. Dalam perjalanan waktu, terjadi perubahan signifikan dalam tata cara pelaksanaan Samaturu Mesumba, terutama dalam bentuk sumbangan atau pemberian materi. 

Pada zaman dahulu, sumbangan yang diberikan dalam Samaturu Mesumba berupa barang, benda, dan uang. Namun, saat ini kebiasaan tersebut mulai berubah bahkan dalam beberapa kasus menghilang sama sekali, dengan sumbangan yang dominan berbentuk uang.

Pada masa lalu, sebelum nilai uang menjadi begitu penting bagi masyarakat Tolaki, dalam setiap Samaturu Mesumba, baik itu untuk pesta pernikahan, penghormatan terhadap orang yang meninggal, atau untuk keperluan pendidikan, sumbangan yang diberikan kebanyakan berupa barang atau benda seperti beras, sagu, gula, dan ayam. Pada waktu itu, nilai uang masih rendah dan pendapatan masyarakat juga sangat terbatas.

Pemberian sumbangan dalam bentuk barang atau benda tersebut dianggap penting oleh masyarakat Tolaki karena barang-barang tersebut akan segera dibutuhkan, banyak dimiliki oleh anggota masyarakat, dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan lain, dan memiliki nilai kekeluargaan karena dapat membantu mengatasi hasil panen atau ternak yang dimiliki. Sebagai contoh, seorang anggota masyarakat biasanya memberikan sumbangan sekitar 3-5 liter beras, 1 potong sagu kering berat 20 kg, 2-3 liter gula, dan 3-5 ekor ayam.

Namun, seiring dengan meningkatnya nilai uang di mata masyarakat, dalam pelaksanaan Samaturu Mesumba saat ini, pemberian sumbangan yang paling umum adalah uang. Sedangkan barang atau benda jarang diberikan lagi. Alasan di balik perubahan ini adalah karena barang atau benda tersebut dapat dibeli dan masyarakat sudah jarang memiliki kelebihan barang atau benda. Selain itu, juga ada rasa minder dan repot untuk membawa barang atau benda tersebut.

Bapak Lario, salah satu sumber yang diwawancarai, mengatakan bahwa saat ini lebih baik memberikan sumbangan dalam bentuk uang karena lebih sederhana, mudah, tidak merepotkan, dan nilai uang sangat berharga meskipun besarnya tidak menjadi ukuran. Semua pihak keluarga yang mengadakan Samaturu Mesumba juga mengharapkan sumbangan berupa uang karena mereka biasanya akan membelikan atau membelanjakan sesuai dengan selera atau keinginan mereka.

Berdasarkan uraian di atas, jelas terlihat bahwa terjadi perubahan dalam pemberian sumbangan pada acara Samaturu Mesumba dalam masyarakat Tolaki, yaitu dari bentuk barang dan benda menjadi uang. Perubahan ini disebabkan oleh penghargaan yang semakin besar terhadap nilai materi (uang) daripada barang atau benda. 

Indikasi ini menunjukkan bahwa masyarakat Tolaki mulai mengenal dan mengadopsi konsep kapitalisme modern, meskipun tetap mempertahankan aspek tradisional dalam kehidupan mereka.

Post a Comment

أحدث أقدم