![]() |
Foto: Ilustrasi Dampak Tsunami |
Manusia dengan pengetahuannya mampu mengubah keadaan lingkungan sehingga meguntungkan dirinya, untuk memenuhi kebutuhannya. Awalnya perubahan itu dalam lingkungan yang kecil dan pengaruhnya sangat terbatas. Pada zaman Neolitikum kira-kira 12.000 tahun yang lalu, nenek moyang kita dari berburu kemudian memelihara hewan buruannya. Dari manusia pemburu berubah menjadi manusia pemelihara, dari manusia nomadis berubah menjadi manusia menetap. Mulailah berkembang cara bercocok tanam. Ekosistem sekarang ini dalah ekosistem baru yang diciptakan manusia, sesuai dengan kebutuhan manusia. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan manusia untuk mengubah lingkungan semakin besar. Sehingga, manusia ingin menguasai alam. Alam yang awalnya tetap dapat mempertahankan keseimbangan sekarang keseimbangan itu hilang dan timbul kerusakan di mana-mana karena, ulah tangan manusia. (Maskoeri Jasin, 1988:132)
Berbagai kerusakan ditimbulkan
manusia, sekarang ini banyak manusia yang menyadari pentingnya alam untuk
kelangsungan hidup mereka. Perlahan manusia memperbaiki alam yang telah rusak
dan mengurangi hal-hal yang merugikan alam. Manusia melakukan upaya
penyelamatan hutan dan makhluk hidup lain yang menggantungkan kehidupannya pada
alam. Namun, banyak pula manusia yang terus mencemari alam tanpa memikirkan
resiko yang ditimbulkan ke depan. Mengembalikan keseimbangan alam merupakan
pekerjaaan yang sulit dan selalu menginginkan terciptanya lingkungan hidup
seperti yang diharapkan.
Isu Lingkungan Lokal
Isu
lingkungan lokal merupakan hal yang sangat mudah dilihat bahwa Indonesia masih
mempunyai kesadaran yang rendah terhadap isu lingkungan terutama masyarakatnya
yang kebanyakan masih terlalu terfokus pada usaha untuk bertahan hidup dan
mendapatkan kehidupan yang lebih layak secara ekonomi sehingga mereka melakukan
segala upaya untuk mendapatkan uang lebih meskipun hal ini berarti mereka harus
mengancam lingkungan dan alam. Kegiatan ini sudah berlangsung selama
bertahun-tahun dan kini masyarakat mulai merasakan imbas atas apa yang mereka
lakukan terhadap alam. Berbagai macam isu lingkungan muncul di berbagai wilayah
di Indonesia dan tentu saja banyak masyarakat yang merasakan derita baik secara
langsung maupun tidak langsung atas kerusakan alam yang terjadi di wilayah
mereka. Boleh saja kita tidak memberikan tanggapan serius terhadap isu
lingkungan global seperti kerusakan lapisan ozon karena pada dasarnya daerah
yang terimbas pertama kali bukan Indonesia melainkan kutub bumi meskipun
kemudian tentu ada imbas besar yang akan dirasakan oleh rakyat Indonesia. Kini,
banyak peristiwa yang membawa derita yang harus dialami oleh banyak orang di
daerah asalnya masing-masing dan hal ini terjadi bukan tanpa sebab yang
berkaitan dengan ulah manusia terhadap alam.
Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan. Sebagaimana telah
diketahui bersama bahwa lapisan ozon kini semakin menipis. Dengan terus
menipisnya lapisan itu, sangat dikhawatirkan bila lapisan itu tidak ada atau
menghilang sama sekali dari alam semesta ini. Tanpa lapisan ozon sangat banyak
akibat negatif yang akan menimpa makhluk hidup di muka bumi ini, antara lain:
penyakit-penyakit akan menyebar secara menjadi-jadi, cuaca tidak menentu,
pemanasan global, bahkan hilangnya suatu daerah karena akan mencairnya es yang
ada di kutub Utara dan Selatan. Jagat raya hanya tinggal menunggu masa
kehancurannya saja.
Memang banyak cara yang harus dipilih untuk mengatasi masalah ini. Para ilmuwan
memberikan berbagai masukan untuk mengatasi masalah ini sesuai dengan latar
belakang keilmuannya. Para sastrawan pun tak ketinggalan untuk berperan serta
dalam menanggulangi masalah yang telah santer belakangan ini.
1. Kebakaran Hutan Di Aceh
Proses kebakaran hutan dapat terjadi karena
proses alami atau ulah dari manusia. Kebakaran oleh ulah manusia biasanya
bermaksud untuk pembukaan lahan untuk perkebunan. Manusia dengan sengaja
membakar hutan supaya memudahkan proses clearing.
Contoh dan Dampak Isu Lingkungan Lokal
Ada banyak berita mengenai dampak lingkungan yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia salah satunya Aceh yang terkenal dengan potensi alam dan potensi wisata alam kini keadaanya sangat memprihatinkan. Kerusakan lingkungan sudah menjadi pemandangan biasa dimana-mana. Eksploitasi tambang yang berlebihan, perubahan fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, kebakaran hutan serta sejumlah isu lingkungan lainnya dituding menjadi penyebab utama. Aceh sendiri tidak lepas dari akibat kerusakan lingkungan tersebut. Berikut beberapa isu lingkungan di Aceh :1. Kebakaran Hutan Di Aceh
Proses kebakaran hutan dapat terjadi karena
proses alami atau ulah dari manusia. Kebakaran oleh ulah manusia biasanya
bermaksud untuk pembukaan lahan untuk perkebunan. Manusia dengan sengaja
membakar hutan supaya memudahkan proses clearing.Di Aceh selama beberapa tahun terakhir sering
terjadi kebakaran hutan, Lokasi kebakaran lahan berada di Aceh. Kejadian ini
berlangsung sporadis dan dalam waktu yang hampir bersamaan di setiap lokasi.
Pemicu kebakaran diduga berasal dari aktivitas pembukaan lahan pertanian.
2. Sampah di Perkotaan dan di
Pemukiman.
Sampah - sampah di perkotaan dan di pemukiman
sudah sangat meresahkan warga dikarenakan tempat pembuangannya yang belum juga
tertata rapi dengan bau yang sangat menggangu serta masih kurang nya kesadaran
masyrakat akan sampah, membuat masyrakat membuang sampah tidak pada tempatnya,
contoh : sungai, parit, tepi jalan.
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjadi sumber penyebaran penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah terjangkitnya penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum, penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
- Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampaknya akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
3. Kekeringan
Kekeringan adalah kekurang air yang terjadi
akibat sumber air tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia atau
mahluk hidup lainnya.
Dampak kekeringan :
Dampak dari kekeringan bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan, keterancaman pangan.
4. Banjir
Di Aceh tiga kabupaten yaitu aceh selatan,
aceh singkil dan simeuleu terendam banjir sedalam 2,5 m. penyebab banjir
didaerah tersebut karena adanya tekanan rendah disebelah barat laut Aceh
disekitar Samudera Hindia yang menyebabkan cuaca ekstrim di Aceh. Banjir
merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpaan air hujan
karena proses infiltrasi mengalmi penurunan.Hal tersebut terjadi karena daerah
hijau sebagai penahan larian air hujan berkurang.
Dampak
banjir :
Dampak dari banjir menyebabkan gangguan kesehatan, keterkendalaan kegiatan aktivitas manusia, penurunan produktivitas. Dampak banjir merupakan dampak lokal, akan tetapi bisa juga menjadi skala nasional seperti banjir dijakarta yang menghambat aktivitas nasional karena bandara terisolasi.
5. Longsor
Longsor yang terjadi di Aceh tengah
menyebabkan terkurungnya ribuan warga kecamatan Rusip Antara. Longsor
adalah terkikisnya daratan oleh air lairan (run off) karena penahan air larian
(daerah hijau) berkurang.
Dampak
longsor :
Dampak dari longsor bisa berdampak terjadinya kerusakan tempat tinggal atau tempat kegiatan aktivitas seperti ladang, sawah dan juga bisa menganggu transportasi kegiatan perekonomian. Dampaknya sangat dirasakan bagi daerah lokal dan ada kemungkinan berantai kedaerah lainnya.
6. Erosi Pantai (Abrasi)
Erosi di kawasan Ujong Mangki Kecamatan
Bakongan dan Ujong Pulo Rayek kecamatan Bakongan Timur Kabupaten aceh selatan
kian meluas, bahkan rumah warga yang berada di pesisir pantai mulai terkikis
ombak.
Dampak kebakaran hutan
Dampak dari pembakaran hutan adalah memberikan kontribusi CO2 diudara, hilangnya keanekaragaman hayati, ekonomi hasil hutan dan Asap. Asap yang dihasilkan dapat menganggu kesehatan (system pernafasan) dan dapat mengganggu aktivitas lainnya seperti penerbangan. Dampak asap ini tidak hanya bersifat local akan tetapi bisa berdampak pada Negara lain.Contoh kebakaran hutan asapnya sampai ke Negara singapura dan Malaysia.2. Sampah di Perkotaan dan di
Pemukiman.
Sampah - sampah di perkotaan dan di pemukiman
sudah sangat meresahkan warga dikarenakan tempat pembuangannya yang belum juga
tertata rapi dengan bau yang sangat menggangu serta masih kurang nya kesadaran
masyrakat akan sampah, membuat masyrakat membuang sampah tidak pada tempatnya,
contoh : sungai, parit, tepi jalan.Dampak negatif sampah :
- Dampak terhadap KesehatanLokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjadi sumber penyebaran penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah terjangkitnya penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum, penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
- Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampaknya akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
3. Kekeringan
Kekeringan adalah kekurang air yang terjadi
akibat sumber air tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia atau
mahluk hidup lainnya.Dampak kekeringan :
Dampak dari kekeringan bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan, keterancaman pangan.
4. Banjir
Di Aceh tiga kabupaten yaitu aceh selatan,
aceh singkil dan simeuleu terendam banjir sedalam 2,5 m. penyebab banjir
didaerah tersebut karena adanya tekanan rendah disebelah barat laut Aceh
disekitar Samudera Hindia yang menyebabkan cuaca ekstrim di Aceh. Banjir
merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpaan air hujan
karena proses infiltrasi mengalmi penurunan.Hal tersebut terjadi karena daerah
hijau sebagai penahan larian air hujan berkurang.Dampak dari banjir menyebabkan gangguan kesehatan, keterkendalaan kegiatan aktivitas manusia, penurunan produktivitas. Dampak banjir merupakan dampak lokal, akan tetapi bisa juga menjadi skala nasional seperti banjir dijakarta yang menghambat aktivitas nasional karena bandara terisolasi.
5. Longsor
Longsor yang terjadi di Aceh tengah
menyebabkan terkurungnya ribuan warga kecamatan Rusip Antara. Longsor
adalah terkikisnya daratan oleh air lairan (run off) karena penahan air larian
(daerah hijau) berkurang.Dampak dari longsor bisa berdampak terjadinya kerusakan tempat tinggal atau tempat kegiatan aktivitas seperti ladang, sawah dan juga bisa menganggu transportasi kegiatan perekonomian. Dampaknya sangat dirasakan bagi daerah lokal dan ada kemungkinan berantai kedaerah lainnya.
6. Erosi Pantai (Abrasi)
Erosi di kawasan Ujong Mangki Kecamatan
Bakongan dan Ujong Pulo Rayek kecamatan Bakongan Timur Kabupaten aceh selatan
kian meluas, bahkan rumah warga yang berada di pesisir pantai mulai terkikis
ombak.Erosi adalah terkikisnya lahan daratan pantai
akibat gelombang air laut. Erosi ini terjadi karena kurangnya vegetasi seperti
bakau yang biasa tumbuh di bibir pantai. Kurangnya vegetasi ini disebabkan
karena kurangnya kesadaran masyarakat akan kelestarian pantai.
Dampak erosi pantai :
Dampak erosi pantai berdampak lokal dan dapat
menyebabkan kerusakan tempat tinggal, dan hilang potensi ekonomi seperti
kegiatan pariwisata.
7. Intrusi Air Laut
Masuknya air laut (asin) mengisi ruang bawah
tanah akibat air tanah telah banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya
tahanan intrusi air laut seperti kawasan mangrove.
7. Intrusi Air Laut
Masuknya air laut (asin) mengisi ruang bawah
tanah akibat air tanah telah banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya
tahanan intrusi air laut seperti kawasan mangrove.Dampak
intrusi air laut :
Dampak dari intrusi air laut adalah terjadinya
kekurangan stok air tawar, menganggu kesehatan.
8. Penebangan Liar Hutan
Jika hutan itu terbuka dalam hamparan yang
luas seperti pasca eksploitasi HPH, penebangan hutan, dengan kerapatan
dibawah 50 persen maka akan mudah terbakar. Akibatnya dedaunan busuk dengan
humus yang tebal, ranting dan dahan yang kering lekang sehingga dengan pemantik
kecil saja kawasan ini segera terbakar. Keadaan hutan yang sudah longgar,
pohon-pohon besar dan kecil ditebang dan tidak ada regenerasi berdampak pada
perairan terutama anak-anak sungai akan banjir besar dan menerima debit air
yang melebihi kapasitas normal. Sungai yang dahulunya tidak bisa meluap dan
begitu bersahabat sekarang sebaliknya, seperti banjir di beberapa
Kabupaten di Aceh. Sedangkan di musim kemarau persediaan air sangat kurang.
8. Penebangan Liar Hutan
Jika hutan itu terbuka dalam hamparan yang
luas seperti pasca eksploitasi HPH, penebangan hutan, dengan kerapatan
dibawah 50 persen maka akan mudah terbakar. Akibatnya dedaunan busuk dengan
humus yang tebal, ranting dan dahan yang kering lekang sehingga dengan pemantik
kecil saja kawasan ini segera terbakar. Keadaan hutan yang sudah longgar,
pohon-pohon besar dan kecil ditebang dan tidak ada regenerasi berdampak pada
perairan terutama anak-anak sungai akan banjir besar dan menerima debit air
yang melebihi kapasitas normal. Sungai yang dahulunya tidak bisa meluap dan
begitu bersahabat sekarang sebaliknya, seperti banjir di beberapa
Kabupaten di Aceh. Sedangkan di musim kemarau persediaan air sangat kurang.Fakta di atas menunjukkan bahwa kawasan hutan bukit dan pegunungan sudah kurang fungsinya sebagai penahan air agar secara perlahan-lahan mengalir ke muara sungai. Yang kita khawatirkan jika musim hujan tiba dengan curah hujan sangat tinggi yang merupakan siklus sepuluh tahunan maka air akan tertumpuk di daerah muara.
9. Pengerukan Tanah Berlebihan
Mengeruk tanah di perbukitan dan tidak menanam
pohon sebagai penyangga tanah tersebut tentu merupakan bencana yang bisa
membahayakan masyarakat yang bermukim di bawah bukit tersebut, di kota
Singkawang sendiri telah banyak di temukan bukit-bukit yang tanahnya sudah siap
mendatangkan bencana seperti bencana banjir, tanah longsor, banjir bandang,
angin puting beliung, dan lain sebagainya. Bencana itu disebabkan oleh
keserakahan dan kepongahan manusia yang senantiasa mengeksploitasi hutan demi
mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Anehnya justru mereka tidak pernah peduli
atas akibat yang ditimbulkannya.10. Pencemaran Limbah Industry.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran
lingkungan hidup adalah : masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.Pencemaran terjadi akibat pengelolaan limbah
industri yang tidak baik dan benar. Dampak dari pencemaran adalah gangguan
kesehatan, penurunan kualitas lingkungan dan dapat menurunkan produktivitas.
Dampak
pencemaran limbah industry :
Dampak dari pencemaran limbah industri ini
bisa berskala nasional karena pencemaran bisa terjadi dibadan perairan mengalir
atau udara sehingga dampaknya tidak hanya satu daerah tetapi dirasakan oleh
daerah lain.
Posting Komentar